Inovasi Karya OPD Jajaran Pemkot Magelang ‘Si Bahenol’ Memang Mengagumkan

Wikan Kanugroho saat menyampaikan presentasinya di depan tim penilai. (Dok. Humas Pemkot Magelang)
Wikan Kanugroho saat menyampaikan presentasinya di depan tim penilai. (Dok. Humas Pemkot Magelang)

 

MAGELANG, KRJOGJA.com – Dua inovasi karya Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota Magelang masuk dalam 20 besar seleksi Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Provinsi Jawa Tengah tahun 2018. Kedua inovasi tersebut adalah “Pak Waris” (Pelayanan Akta Kematian Lewat Whatsapp dan Gratis) dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dan “Si Bahenol” (Sistem Informasi Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan Secara Online) dari Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD). Kamis (2/8/2018) mengikuti tahapan presentasi dan wawancara untuk proses seleksi 20 besar menjadi 10 besar di Gedung D Kantor Provinsi Jateng.

Kasubbag Reformasi Birokrasi dan Pelayanan Publik Bagian Organisasi Setda Kota Magelang Tatok Sulistyono mengatakan KIPP tingkat Provinsi Jawa Tengah ini baru pertama kali diselenggarakan. Kota Magelang sendiri mengirimkan 7 proposal inovasi untuk kompetisi ini.

Secara keseluruhan ada 172 proposal yang masuk ke panitia KIPP Provinsi Jateng. Jumlah tersebut mengerucut menjadi 170, lantaran 2 lainnya tidak lolos administrasi. Panitia kemudian melakukan seleksi lagi hingga tersisa 20 besar, dan Kota Magelang termasuk di dalamnya.

Dia menyebutkan, dua inovasi yang lolos seleksi ini adalah Pak Waris dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil serta Si Bahenol dari Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD).

Masuknya inovasi dari Kota Magelang dalam 10 besar KIPP Provinsi Jateng, menurutnya, merupakan  suatu hal yang membanggakan. Mengingat Kota Sejuta Bunga ini baru pertama kalinya mengikuti kompetisi yang diselenggarakan Biro Organisasi Pemerintah Provinsi Jateng ini.

“Termasuk juga inovasi Siap Uji KIR Online di Dinas Perhubungan yang masuk TOP 99 KIPP tingkat nasional itu baru pertama kali,” katanya sambil menambahkan hal ini sudah cukup membanggakan dan semoga bisa memacu OPD-OPD lain di lingkungan Pemkot Magelang untuk terus menciptakan inovasi terbaru.

Kepala Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan dan Pemanfaat Data Disdukcapil Kota Magelang Ahmat Sholichin mengatakan inovasi “Pak Waris” diterapkan untuk mempermudah masyarakat Kota Magelang dalam mengurus Akta Kematian.

“Pak Waris” dirancang sejak tahun 2016 lalu, kemudian mulai dilaunching tahun 2017. Melalui “Pak Waris”, masyarakat akan dipermudah dalam mengurus Akta Kematian karena tinggal memfoto dokumen dan mengirim melalui Whatsapp. Setelah jadi, mereka tinggal ambil di kantor Disdukcapil.

Dikatakan, semenjak adanya “Pak Waris”, jumlah pengajuan akta kematian terus bertambah.  Masyarakat dimudahkan, karena melalui “Pak Waris” ini pengurusan jadi lebih singkat, efisien, hemat tenaga, waktu, dan jarak tempuh.

Sementara itu Kepala Bidang Pendapatan BPKAD Kota Magelang Wikan Kanugroho mengatakan aplikasi “Si Bahenol” dirancang untuk mempercepat pengurusan pengajuan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).

“Jika biasanya warga mengurus BPHTB selama 14 hari, dengan aplikasi “Si Bahenol” pengurusan menjadi lebih singkat, yaitu menjadi 4 hari,” katanya. Kelebihan aplikasi “Si Bahenol” dengan aplikasi serupa di daerah lain adalah partisipasi masyarakat dalam mengawasi pekerjaan kami, ada prinsip transparansi.

Perbedaan lainnya, lanjut Wikan, adalah tidak adanya transaksi tunai selama penerapan aplikasi ini sehingga mencegah terjadinya kebocoran kas daerah. “Masyarakat langsung membayar BPHTB ke bank yang ditunjuk. Dengan begitu, tidak ada lagi celah penerobosan sistem karena pembayaran yang dilakukan secara tunai,” katanya.(Tha)

Sumber : krjogja.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *